SELAMAT DATANG DAN SELAAMAT MENGUNJUNGI WEBSITE UCHU NHELLY YOMAN SH M,Si DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR ATAU SARAN ANDA

Kamis, 30 April 2020

BOBOT SETIAP KRITIKUS DINILAI DARI SETIAP STEGMEN.

BOBOT SETIAP  KRITIKUS DINILAI DARI SETIAP STEGMEN.

Kritik sering kali berkonotasi negatif. Jika dikatakan ada orang yang mengkritik, kesannya orang itu adalah seorang pencela, pikirannya negatif, kasar atau bahkan jahat. Padahal, kata kritik berasal dari bahasa Yunani, "kritikos" yang artinya `mampu menilai`. Sementara mampu menilai sendiri berarti melihat dengan mata atau intelektualitas, untuk mengenali dan memahami.

Namun sifat-sifat dari pribadi kritikus berangkat dari latar belakang yang berbeda untuk mengkritisi apa yang dilihat atau yang dirasakan oleh kritikus tersebut bahkan untuk kepentingan Umum.
ada 3 macam sifat-sifat:
1. Kritik Karena kepentingan Individu atau kelompok.
2. Kelompok Oposisi dalam suatu Organisasi
3. Akademisi atau Pakar.

Namun ada banyak orang yang mengkritisi kebanyakan yang kami lihat di saat ini adalah latar belakang orang-orang yang mengkritisi karena kepentingan  kelompok tertentu atau kelompok individu.

Dan cara atau sifat kritik orang yang disebutkan diatas adalah kritik yang tajam dan menyatukan karena, menurut pandangan mereka, semua yang diperbuat itu salah dimata mereka walaupun hal itu positif yang dilakukan. Mereka mengkritisi kebijakan berdasarkan masalah utama yang mereka alami. Ini yang disebut dengan kritik karena berdasarkan kekecewaan.

Kesalahan orang lain akan terasa jelas, ketimbang kesalahan yang mengisi diri sendiri. Atau, kebenaran yang dilakukan orang lain bakalan nggak diacuhkan ketimbang kebenaran yang dilakukan diri sendiri. Semua orang ingin dilihat kebenaran dan kebaikannya, disengaja atau tidak. Tetapi semua orang juga nggak ingin dilihat kesalahannya. Masalah benar dan salah menjadi sangat subjektif, kesalahan yang orang lain belum tentu dapat diterima, kritik kadang dinyinyiri bahkan kejujuran kadang dinafikan.

Ketika ingin menyalahkan orang lain, kadang kita lupa untuk bercermin, melihat diri sendiri. Seolah-olah kita sudah benar dan orang lain melakukan kesalahan, tanpa mempertimbangkan resiko kadang kita langsung menyalahkan orang lain. Semua kadang dilakukan, kadang karena kata-kata kritik tidak terangkai dengan baik, orang yang kita sasar malah sakit hati. Selain berlatih untuk melunakkan perkataan kita semestinya juga melihat diri sendiri sebelum menyalahkan orang lain.

Dan adapula kritik karena menjadi Oposisi dalam suatu organisasi besar, kebanyakan ini biasanya kita menyaksikan di media soal kebijakan dan lain sebagainya dan tujuannya untuk kepentingan Umum. mereka mengkritisi kebijakan yang diambil itu menurut pandangan mereka memang tidak pas makanya mereka tidak puas.

Adapula kritik dari akademisi, dan ini sifatnya universal, mereka mengkritisi semua yang menurut mereka tidak tepat dalam hal situasi, kebijakan dan juga masalah umum lain untuk kepentingan Umum. ini yang disebut Dengan mampu menilai sendiri berarti melihat dengan mata atau intelektualitas, untuk mengenali dan memahami persoalan yang ada.

Kritik itu Boleh agar ada keseimbangan dalam kepemimpinan ataupun kekuasaan yang diemban oleh suatu kelompok agar semua kebijakan demi kepentingan banyak orang.

 Bahkan orang-orang kritikus atau yang sering mengkritik itu paham betul, karena setiap stegmen, pendapat itu akan kembali terhadap dirinya dari segi penilaian orang. kenapa? karena setiap stegmen dan pendapat yang disampaikan orang tersebut dinilai oleh orang lain itu adalah kualitas orang memberikan stegmen itu sendiri sehingga tidak sembarang stegmen dan kritik yang mereka sampaikan.

Namun kita lihat sekarang, semua orang mau menjadi pakar dalam menilai sesuatu dengan kritik-kritik yang sifatnya memojokkan atau menjatuhkan. padahal dasarnya orang kritik itu untuk membenai dan memberikan masukan agar kelompok atau penguasa tersebut introspeksi diri dan bisa menerima dan melakukan sesuai dengan kepentingan umum atau yang dipandang benar oleh semua pihak.

Benar atau tidaknya perilaku kita, yang terpenting semua tindakan berdasar pada kemanusiaan dan aturan yang berlaku di sekeliling kita. Dengan niat yang baik untuk mengkritik, harusnya orang yang dikritik juga menerima dengan lapang dada. Kalau pun niatnya ingin mengkritik, pastikan kamu punya dasar yang kuat dan kata-kata yang nggak menyinggung perasaan seseorang terlalu dalam. Karena sakit hati itu sifatnya subjektif jadi jangan asal bicara, perlu penataan bahkan perabaan karakter seseorang sebelum mengkritiknya.

Tidak ada yang melarang, dan membuat aturan bahwa kita tidak boleh mengeluarkan kritik terhadap suatu hal. Adakah yang melarang untuk kita mengeluarkan pendapat di negara demokratis ini?

Terkadang banyak orang salah mempergunakan kesempatan dan hak itu. Bukan untuk membenahi apa yang salah menjadi benar. Namun untuk menyuarakan keegoan diri, hanya untuk kepuasan personal. Parahnya, membenarkan apa yang sebenarnya salah.

Boleh mengungkapkan apa yang mengganjal dalam hatimu selama ini, namun jangan lupa untuk menyaring setiap perkataan yang hendak keluar dari mulutmu. Ingat, tidak semua orang sama dalam cara berpikir dan memahami suatu hal. Tidak semua orang mau untuk mengerti dan menerima apa yang menjadi kritikan darimu. Nah, ini dia yang sering terlupakan oleh banyak orang. Terlalu sering memberi kritik pada orang lain entah bersifat positif atau negatif, tetapi tidak melihat apakah diri sendiri sudah menjadi pribadi yang baik atau belum.

KESIMPULAN.
________________
Jadilah seorang pribadi yang bijak dalam menanggapi suatu perubahan, dan itu dimulai dari dalam diri sendiri. Apakah kita sudah bisa menerima perubahan dalam diri sendiri sebelum menerima perubahan orang lain?

Siapa yang untung ketika kamu terus menerus menyerang diri sendiri atau orang lain, dan membuat mereka semua kecewa? Tidak ada! Mungkin banyak orang justru tersakiti dengan caramu. Ayo, belajar introspeksi diri. Ketika kita sudah bisa memandang diri kita secara positif, maka kamu juga akan bisa memandang orang lain lebih positif pula.

Lakukan perubahan kecil, mulailah dari dalam diri sendiri. Bagaimana denganmu?

Kamu pernah berbuat salah dan kadang orang lain memaklumi kesalahanmu.

Dengan adanya tulisan ini kita bisa menilai mana seorang pengkritik yang mempunyai kualitas untuk kepentingan Umum atau yang besar dan juga bisa membedakan kritik untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Dari satu sampai tiga silahkan dinilai sendiri sesuai pemahaman pembaca.

by,
 Uchu Nelly Yoman.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda. silakan tinggalkan pesan, kritik, saran, dan komentar anda yang sangat saya harapkan.

BAGAIMANA MENURUT ANDA PENAMPILAN BLOK KAMI:


DISINIH LAYANAN IKLAN

SEMUA UKURAN TERSEDIA

KAOS

KAOS
ADA YANG MOINAT SILAKAN PESAN.



Translate

 

Copyright © PROFIL NELLY YOMAN SH MSI Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger