" LIHAT DIRIMU, SEBELUM MENGKRITIK ORANG LAIN "
Kesalahan orang lain akan terasa jelas, ketimbang kesalahan yang mengisi diri sendiri. Atau, kebenaran yang dilakukan orang lain bakalan nggak diacuhkan ketimbang kebenaran yang dilakukan diri sendiri. Semua orang ingin dilihat kebenaran dan kebaikannya, disengaja atau tidak. Tetapi semua orang juga nggak ingin dilihat kesalahannya. Masalah benar dan salah menjadi sangat subjektif, kesalahan yang orang lain belum tentu dapat diterima, kritik kadang dinyinyiri bahkan kejujuran kadang dinafikan.
Ketika ingin menyalahkan orang lain, kadang kita lupa untuk bercermin, melihat diri sendiri. Seolah-olah kita sudah benar dan orang lain melakukan kesalahan, tanpa mempertimbangkan resiko kadang kita langsung menyalahkan orang lain. Semua kadung dilakukan, kadang karena kata-kata kritik tidak terangkai dengan baik, orang yang kita sasar malah sakit hati. Selain berlatih untuk melunakkan perkataan kita semestinya juga melihat diri sendiri sebelum menyalahkan orang lain.
Baca dan renungkan catatan dibawah, agar setiap kritik mempunyai Nilai dan Bobot.
1. Apakah salah dan benar itu nilainya absolut, jangan-jangan yang kamu anggap salah itu ternyata benar di mata orang.
Karena kadang salah dan benar sifatnya subjektif banget. Kamu mungkin menilainya salah, padahal belum tentu niatnya melakukan hal itu untuk keuntungannya. Bisa jadi dia melakukan kesalahan karena memang nggak tahu, atau memang terdesak beberapa faktor berat yang nggak pernah kamu rasakan. Kalau cuma berdasarkan intuisi tanpa mencoba menguliti masalah sebenarnya nantinya malah kita terjebak pada tuduh menuduh dan debat kusir yang merugikan.
2. Jika orang lain pun punya kekurangan, lihat dirimu sejauh mana kamu bisa melihat kekuranganmu
Kamu mungkin pandai menilai orang lain, bagaimana mereka melakukan kesalahan memang di matamu terang banget. Tapi kadang kamu lupa terhadap sekian kesalahan yang kamu pernah buat sendiri, atau mungkin saja kamu sedang dan akan melakukan kesalahan. Jangan sampai deh melakukan sesuatu yang buruk tetapi kamu malah banyak menyalahkan sikpa dan perilaku orang lain
3. Sebelum menyalahkan, tempatkan dirimu sebagai dirinya deh. Biar kamu tahu rasanya disalahkan.
Banyak yang terjadi karena kebiasaan salah menyalahkan. Kadang lupa juga kalau satu orang dengan yang lainnya punya pengalaman yang membuat karakter berbeda-beda. Baiknya sebelum bicara dan menyalahkan orang lain, tempatkan dirimu sebagai dirinya. Bagaimana perasaannya saat disalahkan sebegitu kasarnya? Jangan sampai kamu lupa saat menyalahkan seseorang malah membuatnya marah dan berakhir dengan permusuhan denganmu.
4.Melihat kekurangan orang lain memang lebih mudah, sebelum menyalahkan orang lain baiknya kamu tanyakan ke orang lain tentang kekuranganmu.
Melihat orang lain melakukan kesalahan adalah hal mudah, menyalahkan dan mengkritik pun kita bisa lebih rajin melakukannya. Sebelum kamu jauh-jauh menyalahkan orang lain, mintalah mereka untuk menilai dirimu sendiri. Ternyata, jangan-jangan dirimu nggak sebaik yang kamu kira. Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, perbedaannya; ada yang sudah sadar dan masih saja ada orang yang bebal pemikirannya sehingga nggak mengerti kesalahan diri sendiri.
5.Kamu juga sering melakukan kesalahan, lihat bagaimana orang lain diam saja dan berusaha nggak menyalahkanmu
Setelah kamu tahu kamu pernah berbuat salah, cermati lagi apakah mereka pernah menyalahkanmu. Sebelum menyalahkan orang lain, lihat lebih dalam lagi bagaimana kadang orang lain memaklumi kesalahanmu. Kamu boleh menyalahkan temanmu, dengan niat untuk memperbaiki dirinya tapi dengan catatan bahwa suatu waktu kamu dikritik dan disalahkan kamu harus menerimanya dengan hati terbuka dan pikiran dingin.
6.Kesalahan biar lah jadi cerminan dan batu loncatan, bukan malah jadi bahan ejekan
Kesalahan pada kenyataannnya pasti pernah menghinggapi setiap manusia. Kadang dengan kesalahan yang dilakukan orang lain, kalian seperti menemukan celah untuk mengkritik dan menghujatnya. Kalau sampai saatnya kamu nggak sadar bahwa ejekan dan cemoohanmu itu menyakiti hati, bersiap deh suatu saat kamu akan dibalas dengan takdir dan cara apapun. Orang bilang itu namanya karma, jika kalian takut maka kurang-kurangi nyinyiran dan ejekan nggak berfaedah.
KESIMPULAN :
Benar atau tidaknya perilaku kita, yang terpenting semua tindakan berdasar pada kemanusiaan dan aturan yang berlaku di sekeliling kita. Dengan niat yang baik untuk mengkritik, harusnya orang yang dikritik juga menerima dengan lapang dada. Kalau pun niatnya ingin mengkritik, pastikan kamu punya dasar yang kuat dan kata-kata yang nggak menyinggung perasaan seseorang terlalu dalam. Karena sakit hati itu sifatnya subjektif jadi jangan asal bicara, perlu penataan bahkan perabaan karakter seseorang sebelum mengkritiknya.
Tidak ada yang melarang, dan membuat aturan bahwa kita tidak boleh mengeluarkan kritik terhadap suatu hal. Adakah yang melarang untuk kita mengeluarkan pendapat di negara demokratis ini?
Terkadang banyak orang salah mempergunakan kesempatan dan hak itu. Bukan untuk membenahi apa yang salah menjadi benar. Namun untuk menyuarakan keegoan diri, hanya untuk kepuasan personal. Parahnya, membenarkan apa yang sebenarnya salah.
Visi seolah benar, tetapi misi tak berjalan lancar
Boleh mengungkapkan apa yang mengganjal dalam hatimu selama ini, namun jangan lupa untuk menyaring setiap perkataan yang hendak keluar dari mulutmu. Ingat, tidak semua orang sama dalam cara berpikir dan memahami suatu hal. Tidak semua orang mau untuk mengerti dan menerima apa yang menjadi kritikan darimu. Nah, ini dia yang sering terlupakan oleh banyak orang. Terlalu sering memberi kritik pada orang lain entah bersifat positif atau negatif, tetapi tidak melihat apakah diri sendiri sudah menjadi pribadi yang baik atau belum.
Jadilah seorang pribadi yang bijak dalam menanggapi suatu perubahan, dan itu dimulai dari dalam diri sendiri. Apakah kita sudah bisa menerima perubahan dalam diri sendiri sebelum menerima perubahan orang lain?
Siapa yang untung ketika kamu terus menerus menyerang diri sendiri atau orang lain, dan membuat mereka semua kecewa? Nggak ada! Mungkin banyak orang justru tersakiti dengan caramu. Yuk, belajar introspeksi diri. Ketika kita sudah bisa memandang diri kita secara positif, maka kamu juga akan bisa memandang orang lain lebih positif pula.
Lakukan perubahan kecil, mulailah dari dalam diri sendiri. Bagaimana denganmu?
Kamu pernah berbuat salah dan kadang orang lain memaklumi kesalahanmu.
By. N.Yoman.
Read more ►
Ketika ingin menyalahkan orang lain, kadang kita lupa untuk bercermin, melihat diri sendiri. Seolah-olah kita sudah benar dan orang lain melakukan kesalahan, tanpa mempertimbangkan resiko kadang kita langsung menyalahkan orang lain. Semua kadung dilakukan, kadang karena kata-kata kritik tidak terangkai dengan baik, orang yang kita sasar malah sakit hati. Selain berlatih untuk melunakkan perkataan kita semestinya juga melihat diri sendiri sebelum menyalahkan orang lain.
Baca dan renungkan catatan dibawah, agar setiap kritik mempunyai Nilai dan Bobot.
1. Apakah salah dan benar itu nilainya absolut, jangan-jangan yang kamu anggap salah itu ternyata benar di mata orang.
Karena kadang salah dan benar sifatnya subjektif banget. Kamu mungkin menilainya salah, padahal belum tentu niatnya melakukan hal itu untuk keuntungannya. Bisa jadi dia melakukan kesalahan karena memang nggak tahu, atau memang terdesak beberapa faktor berat yang nggak pernah kamu rasakan. Kalau cuma berdasarkan intuisi tanpa mencoba menguliti masalah sebenarnya nantinya malah kita terjebak pada tuduh menuduh dan debat kusir yang merugikan.
2. Jika orang lain pun punya kekurangan, lihat dirimu sejauh mana kamu bisa melihat kekuranganmu
Kamu mungkin pandai menilai orang lain, bagaimana mereka melakukan kesalahan memang di matamu terang banget. Tapi kadang kamu lupa terhadap sekian kesalahan yang kamu pernah buat sendiri, atau mungkin saja kamu sedang dan akan melakukan kesalahan. Jangan sampai deh melakukan sesuatu yang buruk tetapi kamu malah banyak menyalahkan sikpa dan perilaku orang lain
3. Sebelum menyalahkan, tempatkan dirimu sebagai dirinya deh. Biar kamu tahu rasanya disalahkan.
Banyak yang terjadi karena kebiasaan salah menyalahkan. Kadang lupa juga kalau satu orang dengan yang lainnya punya pengalaman yang membuat karakter berbeda-beda. Baiknya sebelum bicara dan menyalahkan orang lain, tempatkan dirimu sebagai dirinya. Bagaimana perasaannya saat disalahkan sebegitu kasarnya? Jangan sampai kamu lupa saat menyalahkan seseorang malah membuatnya marah dan berakhir dengan permusuhan denganmu.
4.Melihat kekurangan orang lain memang lebih mudah, sebelum menyalahkan orang lain baiknya kamu tanyakan ke orang lain tentang kekuranganmu.
Melihat orang lain melakukan kesalahan adalah hal mudah, menyalahkan dan mengkritik pun kita bisa lebih rajin melakukannya. Sebelum kamu jauh-jauh menyalahkan orang lain, mintalah mereka untuk menilai dirimu sendiri. Ternyata, jangan-jangan dirimu nggak sebaik yang kamu kira. Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, perbedaannya; ada yang sudah sadar dan masih saja ada orang yang bebal pemikirannya sehingga nggak mengerti kesalahan diri sendiri.
5.Kamu juga sering melakukan kesalahan, lihat bagaimana orang lain diam saja dan berusaha nggak menyalahkanmu
Setelah kamu tahu kamu pernah berbuat salah, cermati lagi apakah mereka pernah menyalahkanmu. Sebelum menyalahkan orang lain, lihat lebih dalam lagi bagaimana kadang orang lain memaklumi kesalahanmu. Kamu boleh menyalahkan temanmu, dengan niat untuk memperbaiki dirinya tapi dengan catatan bahwa suatu waktu kamu dikritik dan disalahkan kamu harus menerimanya dengan hati terbuka dan pikiran dingin.
6.Kesalahan biar lah jadi cerminan dan batu loncatan, bukan malah jadi bahan ejekan
Kesalahan pada kenyataannnya pasti pernah menghinggapi setiap manusia. Kadang dengan kesalahan yang dilakukan orang lain, kalian seperti menemukan celah untuk mengkritik dan menghujatnya. Kalau sampai saatnya kamu nggak sadar bahwa ejekan dan cemoohanmu itu menyakiti hati, bersiap deh suatu saat kamu akan dibalas dengan takdir dan cara apapun. Orang bilang itu namanya karma, jika kalian takut maka kurang-kurangi nyinyiran dan ejekan nggak berfaedah.
KESIMPULAN :
Benar atau tidaknya perilaku kita, yang terpenting semua tindakan berdasar pada kemanusiaan dan aturan yang berlaku di sekeliling kita. Dengan niat yang baik untuk mengkritik, harusnya orang yang dikritik juga menerima dengan lapang dada. Kalau pun niatnya ingin mengkritik, pastikan kamu punya dasar yang kuat dan kata-kata yang nggak menyinggung perasaan seseorang terlalu dalam. Karena sakit hati itu sifatnya subjektif jadi jangan asal bicara, perlu penataan bahkan perabaan karakter seseorang sebelum mengkritiknya.
Tidak ada yang melarang, dan membuat aturan bahwa kita tidak boleh mengeluarkan kritik terhadap suatu hal. Adakah yang melarang untuk kita mengeluarkan pendapat di negara demokratis ini?
Terkadang banyak orang salah mempergunakan kesempatan dan hak itu. Bukan untuk membenahi apa yang salah menjadi benar. Namun untuk menyuarakan keegoan diri, hanya untuk kepuasan personal. Parahnya, membenarkan apa yang sebenarnya salah.
Visi seolah benar, tetapi misi tak berjalan lancar
Boleh mengungkapkan apa yang mengganjal dalam hatimu selama ini, namun jangan lupa untuk menyaring setiap perkataan yang hendak keluar dari mulutmu. Ingat, tidak semua orang sama dalam cara berpikir dan memahami suatu hal. Tidak semua orang mau untuk mengerti dan menerima apa yang menjadi kritikan darimu. Nah, ini dia yang sering terlupakan oleh banyak orang. Terlalu sering memberi kritik pada orang lain entah bersifat positif atau negatif, tetapi tidak melihat apakah diri sendiri sudah menjadi pribadi yang baik atau belum.
Jadilah seorang pribadi yang bijak dalam menanggapi suatu perubahan, dan itu dimulai dari dalam diri sendiri. Apakah kita sudah bisa menerima perubahan dalam diri sendiri sebelum menerima perubahan orang lain?
Siapa yang untung ketika kamu terus menerus menyerang diri sendiri atau orang lain, dan membuat mereka semua kecewa? Nggak ada! Mungkin banyak orang justru tersakiti dengan caramu. Yuk, belajar introspeksi diri. Ketika kita sudah bisa memandang diri kita secara positif, maka kamu juga akan bisa memandang orang lain lebih positif pula.
Lakukan perubahan kecil, mulailah dari dalam diri sendiri. Bagaimana denganmu?
Kamu pernah berbuat salah dan kadang orang lain memaklumi kesalahanmu.
By. N.Yoman.